Mama x tahu nak cakap mana hubungan antara Indonesia & Malaysia. Hari tu kes Manohara, Amabalat & Pembantu Rumah. Sekrg ni ada pasal Klaim Malaysia. Pasal Tarian Pendet tu la. Hari2 berita pasal ni keluar tau. Kat sana kecoh tak pasal benda ni. Mama ambik artikel ni dari sini.
Agung Laksono: Klaim Tari Pendet Tak Cukup Lewat Surat
Selasa, 25 Agustus 2009 14:26
Kapanlagi.com - Ketua DPR Agung Laksono menegaskan, protes Indonesia atas klaim Malaysia terhadap Tari Pendet tidak cukup lewat surat yang dilayangkan Menbudpar RI kepada sejawatnya menteri pariwisata Malaysia, tetapi harus diteruskan pada tingkatan yang lebih tinggi.
"Saya sudah mendengar dari pemerintah melalui Menbudpar bahwa kita menyampaikan surat pemerintah, mungkin melalui `counter part`-nya sesama menteri pariwisata tentang Tari Pendet dalam iklan Malaysia itu," ujarnya kepada pers di Gedung DPR Jakarta, Selasa (25/08).
Namun, menurut Agung, upaya itu masih belum cukup dan perlu diteruskan pada tingkat yang lebih tinggi lagi, yakni pada level kepala negara.
Ditegaskan Agung bahwa adanya iklan pariwisata Malaysia yang menggunakan visualisasi Tari Pendet itu bisa mengaburkan asal muasal tarian itu dan publik Malaysia akan melihat tarian itu milik mereka.
"Padahal namanya saja Pendet, itu jelas dari Pulau Bali," ujar Agung.
Ketua DPR yakin upaya-upaya preventif melindungi berbagai aset kebudayaan Indonesia itu lebih baik sehingga jika ada salah satu pihak yang kembali menggunakan iklan, slogan, atau hal-hal provokasi lainnya yang bisa menimbulkan ketersinggungan maka bisa segera dihindarkan.
"Kita yakin preventif itu selamanya lebih baik, daripada terjadi seperti ini. Jadi perlu ada komitmen di antara kedua pemerintah supaya tidak terulang lagi cara-cara seperti itu," ujarnya.
Agung juga mendesak pemerintah Malaysia menjelaskan apa maksud dari iklan pariwisatanya itu agar ketersinggungan perasaan sesama negara tetangga tidak sampai mencederai rasa kekeluargaan.
"Jadi sebaiknya Malaysia segera mencabut penayangan itu. Itu lebih baik. Tapi ke depan sebaiknya kalau mau menayangkan lagi harus ada komunikasi di antara dua negara," demikian Agung Laksono.
Sebelumnya Menbudpar Jero Wacik mengirimkan nota protes terhadap penggunaan Tari Pendet dalam iklan promosi pariwisata Malaysia dalam program "Discovery Channel" tentang "Enigmatic Malaysia" kepada pemerintah Malaysia.
Surat itu, menurut Wacik, telah diantarkan langsung ke Kuala Lumpur, Malaysia dan diantar oleh Duta Besar RI di Malaysia ke Kementerian Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Malaysia. (kpl/bee)
8 comments:
mamazana...tari pendet tu camna?
xde dengar2 pulak...ke izan yg xtgk berita...hehehe
x dgr pun kak zana? blh translate tak surat tu? x berapa paham sgt la cerita sbnr...
hehehe..bak kata IKIM,amik la tarian tue...setakat tarian pon kan.hahahaha.diorang nie mmg suka ekk buat kontroversi mcm tuh.
Izan, tarian pendet tu mmg actually Indo nyer culture, from Bali. Tu yg diorg marah sgt bila tarian diorg kita klaim M'sia punya...
Kat sini kecoh sgt dayah!!! dlm dokumentari M'sia, ada selitkan tarian ni. hari2 kuarkan dlm berita. siap nak patenkan culture diorng punya culture mcm angklong, batik...
Diorg kata M'sia ni suka kliam culture diorg.
Dokumentari ni KRU production yg buat. Menteri kebudayaan diorg siap call Norman lagi...
ita, kalau ko nak tahu, dirg ni sgt sensitif kalau bab2 culture & nasionalisme skit. hihihi...
yolah,aku rasa sumor diorang nak sensitif.osah eh kan????macam-macam.ko nyer edd bila nih?
die punya sensitif sampai citer ni x habis 1 minggu. hari2 masuk berita. hahahaha...
aku nyer EDD insyaallah, on 25 Dec nanti. tp aku harap biarlah bersalin 1 jan. anak tahun baru. hihihi....
Post a Comment